Mengembangkan Pola Pikir “Baik A dan B
Mengembangkan Pola Pikir “Baik A dan B” – Sering kali, klien datang kepada saya dengan suatu masalah atau tantangan. Sebagai konsultan mereka, saya diminta untuk memberikan saran tentang tindakan yang harus diambil. Dalam percakapan itu, klien sering kali mengidentifikasi dua pilihan solusi yang tampaknya berlawanan. Pertanyaannya biasanya berbentuk “pilih salah satu”:
🤔 “Haruskah saya melakukan A atau B?”
Jawaban saya sering kali adalah: “Ya.”
Biasanya, klien akan bingung. Lalu saya menjelaskan bahwa solusi tidak harus memilih satu di antara dua pilihan tersebut, tetapi mencari cara untuk melakukan keduanya.
Inilah yang saya sebut sebagai pola pikir “baik A dan B”. Dalam buku Built to Last, Collins dan Porras menyebut konsep ini sebagai “menghindari tirani ATAU, dan merangkul kejeniusan DAN.”
Mengapa Kita Perlu Berpikir “Baik A dan B”?
Pola pikir “pilih salah satu” sudah sangat umum di dunia ini. Misalnya, kita sering mendengar ungkapan:
🔲 “Hitam atau putih.”
Orang biasanya mencoba menyeimbangkan dua hal ini dengan mencari “abu-abu” di tengahnya. Tetapi, pendekatan ini sering kali tidak menghasilkan solusi terbaik.
Alih-alih mencari keseimbangan di tengah, cobalah menerima bahwa hitam dan putih bisa ada bersama.
Jika kita selalu berpikir dengan pola “pilih salah satu,” kita cenderung menemukan solusi yang kurang optimal dan hanya berkompromi tanpa kepuasan. Solusi terbaik sering kali bukan berada di tengah, tetapi dengan merangkul kedua sisi sekaligus.
10 Contoh Pola Pikir “Baik A dan B” dalam Hidup
🟢 Kelebihan dan kekurangan.
Saat menerima kritik, kita cenderung hanya fokus memperbaiki kelemahan kita. Itu baik, tapi jangan lupa memanfaatkan dan memperkuat kelebihan kita juga.
🟢 Hal lama dan hal baru.
Kita sering tergoda dengan ide-ide baru, tetapi kita tetap membutuhkan prinsip-prinsip lama yang sudah terbukti berhasil. Gunakan kebijaksanaan masa lalu untuk menavigasi inovasi masa kini.
🟢 Ahli dan pemula.
Dalam memecahkan masalah, kita sering meminta pendapat ahli. Namun, kita juga bisa mendapatkan perspektif segar dari orang yang belum punya pengalaman di bidang itu. Keduanya berharga.
🟢 Berbicara dan mendengarkan.
Komunikator hebat tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga tahu bagaimana mendengarkan dengan baik.
🟢 Tegas dan mendukung.
Sebagai pemimpin, kita harus menetapkan standar tinggi. Tapi jika kita hanya menuntut tanpa memberikan dukungan, orang-orang tidak akan berkembang.
🟢 Tujuan dan kebetulan.
Kita butuh tujuan yang jelas, tapi kita juga harus terbuka terhadap peluang yang muncul secara tak terduga. Kesuksesan sering kali datang dari kombinasi keduanya.
🟢 Tugas dan proses.
Menyelesaikan pekerjaan itu penting, tapi cara kita mengerjakannya juga tidak kalah penting. Jangan hanya fokus pada hasil, tetapi juga cari cara agar prosesnya lebih efisien dan menyenangkan.
🟢 Strategi dan taktik.
Perencanaan strategis itu perlu, tapi tanpa tindakan nyata, rencana hanyalah teori. Kita butuh strategi yang diwujudkan dalam langkah-langkah konkret.
🟢 Fokus pelanggan dan fokus karyawan.
Beberapa bisnis berpikir bahwa kepuasan pelanggan adalah segalanya, sementara yang lain percaya bahwa jika karyawan bahagia, pelanggan juga akan puas. Keduanya sama-sama penting.
🟢 Individu dan tim.
Kinerja individu itu penting, tapi keberhasilan sejati berasal dari kerja sama tim yang solid.
Kesimpulan: Mulailah Berpikir “Baik A dan B”
Pola pikir “baik A dan B” akan membantu kita mencapai kesuksesan dan justru menciptakan keseimbangan yang lebih besar dalam hidup.
Mulailah melihat berbagai situasi dari sudut pandang ini dan cari cara untuk menggabungkan dua hal yang tampaknya berlawanan menjadi satu solusi yang lebih kuat. 🚀