Sukses Lebih Besar Lewat Refleksi Diri
Sukses Lebih Besar Lewat Refleksi Diri – Kalau ada alat atau metode yang bisa mengubah hidupmu jadi lebih baik, membuatmu lebih bahagia, meningkatkan hasil yang kamu capai, dan membantumu berkembang di bidang apa pun yang kamu mau… dan kalau alat ini gratis, hanya butuh dirimu sendiri, serta bisa digunakan kapan saja…
Kamu pasti tertarik, kan?
Nah, ini bukan bualan. Alat itu memang ada, dan kamu sudah memilikinya. Namanya refleksi diri.
Pernah nggak kamu melihat seseorang yang sudah bekerja 10 tahun dan makin lama makin ahli di bidangnya? Tapi di sisi lain, ada juga orang yang sudah bekerja 10 tahun, tapi rasanya seperti cuma punya pengalaman satu tahun yang diulang-ulang 10 kali. Mereka tidak pernah benar-benar mengevaluasi apa yang mereka lakukan, sehingga tidak ada perkembangan yang berarti.
Kalau kamu jadi bos, mana yang bakal kamu pekerjakan? Kalau kamu punya tim, mana yang lebih kamu butuhkan?
“Aku Terlalu Sibuk!”
Alasan utama kenapa banyak orang tidak melakukan refleksi adalah sibuk. Mereka terus berpindah dari satu tugas ke tugas lain, dari satu proyek ke proyek lain, tanpa memberi waktu untuk berpikir ulang tentang apa yang sudah mereka lakukan.
Padahal, dulu kehidupan tidak secepat ini. 75 atau 100 tahun lalu, orang-orang sering duduk di teras rumah sambil minum teh dan ngobrol santai tentang hari mereka. Itu sebenarnya adalah bentuk refleksi yang sederhana.
Bahkan sekarang pun, kita masih melakukan refleksi dalam bentuk kecil. Contohnya, saat anak-anak pulang sekolah, kita bertanya, “Gimana harimu?” Itu adalah refleksi, meskipun sederhana.
Jadi, kalau kita merasa *nggak ada waktu* buat refleksi, coba pikir ulang. Kalau ada waktu buat nonton TV, berarti ada waktu buat refleksi.
Alasan Lain Kenapa Kita Jarang Refleksi
Selain karena merasa sibuk, ada beberapa alasan lain kenapa kita jarang melakukan refleksi:
– Kita nggak kepikiran buat melakukannya.
– Kita nggak sadar pentingnya refleksi.
– Kita nggak menghargai manfaatnya.
– Kita merasa nggak tahu caranya.
Nah, setelah membaca ini, semoga kamu bisa mengatasi tiga alasan pertama. Sekarang, mari bahas yang terakhir: bagaimana caranya melakukan refleksi dengan lebih efektif?
Contoh Refleksi dalam Kehidupan Sehari-hari
Sebenarnya, kita sering melakukan refleksi tanpa sadar. Misalnya:
– Saat main kartu dengan teman, setelah satu putaran, kita membahas strategi, “Tadi gue harusnya gini, coba tadi gue ambil kartu ini…” Itu refleksi!
– Saat main video game, sebelum masuk ke ronde berikutnya, kita berpikir, “Tadi gue mati gara-gara apa? Oke, besok gue harus coba strategi lain.” Itu refleksi juga.
– Pemain golf mengevaluasi ayunan stiknya setelah memukul bola, “Tadi kurang miring dikit, besok coba lebih santai.”
– Setelah presentasi kerjaan, kita berpikir, “Tadi gue kurang jelas pas jelasin bagian ini, besok coba lebih detail.”
Jadi, kita semua sebenarnya sudah bisa refleksi. Tinggal bagaimana kita melakukannya lebih sering dan lebih efektif.
Cara Melakukan Refleksi dengan Lebih Baik
1. Luangkan waktu.
Refleksi nggak butuh waktu lama. Bisa dilakukan saat mandi, di perjalanan ke kantor (matikan radio sebentar), sebelum tidur, atau saat makan malam bersama keluarga. Waktu itu ada, tinggal kita yang harus menyisihkannya.
2. Tanya pertanyaan yang tepat.
Refleksi adalah tentang berpikir, dan pertanyaan yang tepat bisa membantu kita berpikir lebih dalam. Coba gunakan pertanyaan ini:
– Apa yang berhasil? Kenapa?
– Apa yang tidak berhasil? Kenapa?
– Pengalaman ini mengingatkanku pada apa?
– Bagaimana aku bisa memanfaatkan pengalaman ini?
– Bagaimana pengalaman ini bisa diterapkan ke situasi lain?
– Kalau aku tahu apa yang aku tahu sekarang, apa yang akan aku lakukan berbeda?
3. Pikir lebih luas.
Jangan hanya fokus pada satu kejadian saja. Pikirkan bagaimana pengalaman ini bisa berguna dalam situasi lain. Cari pola, kecenderungan, atau prinsip yang bisa diterapkan di banyak aspek kehidupanmu.
Refleksi bukan sekadar mengingat masa lalu, tapi tentang belajar dari pengalaman untuk membuat masa depan lebih baik. Kalau kamu melakukannya dengan konsisten, hidupmu akan berkembang pesat.
Luangkan waktu. Ajukan pertanyaan. Terapkan pelajaran yang didapat. Dengan begitu, setiap pengalaman akan menjadi sumber pembelajaran terbesar dalam hidupmu.